Sinergi Akademisi dan Masyarakat: Membangun Kemandirian Pangan dan Kampung Wisata di Mulyoagung

MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Universitas Brawijaya terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui program “Doktor Mengabdi.” Kali ini, program unggulan tersebut hadir di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dengan proyek bertajuk “Membangun Kemandirian Pangan dan Pengelolaan Kampung Wisata Berbasis Urban Farming.” Program ini tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan lokal, tetapi juga bertujuan mengembangkan kampung wisata yang berdaya saing melalui pendekatan kolaboratif dengan kelompok masyarakat setempat.

Di bawah koordinasi Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si., dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, proyek ini melibatkan tim lintas fakultas yang terdiri dari dosen-dosen Fakultas Vokasi, Peternakan, dan Pertanian, serta sejumlah mahasiswa yang memiliki komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat. Proyek ini diharapkan dapat membentuk ekosistem pertanian urban yang mandiri sekaligus mengembangkan kampung wisata yang dapat menarik minat wisatawan.

Screenshot_20250407-190848-png Sinergi Akademisi dan Masyarakat: Membangun Kemandirian Pangan dan Kampung Wisata di Mulyoagung

Salah satu mitra utama dalam proyek ini adalah Kelompok Wanita “Latar Ijo,” yang fokus pada pertanian urban. Tim Doktor Mengabdi memulai proyek ini dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), yang mengutamakan partisipasi langsung warga dalam mengidentifikasi potensi, tantangan, serta kebutuhan pengembangan kelompok. Proses ini menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat terhadap pengembangan kelembagaan, penguatan kapasitas produksi, dan diversifikasi produk pertanian, serta pemasaran hasil pertanian.

Langkah awal yang signifikan adalah legalisasi Kelompok “Latar Ijo” sebagai Kelompok Masyarakat (Pokmas) resmi oleh Kepala Desa Mulyoagung. Keputusan ini bukan hanya menjadi simbol sahnya kelompok, tetapi juga menjadi fondasi penting untuk memperluas jejaring kemitraan serta akses pendanaan yang dapat menunjang keberlanjutan program di masa depan.

Sebagai bagian dari program ini, tim Doktor Mengabdi memfasilitasi studi banding ke Kelompok Petani Organik Brenjong di Mojokerto. Kunjungan ini memberikan wawasan praktis tentang teknik pertanian berkelanjutan, pemasaran hasil tani, serta cara mengelola kampung wisata yang edukatif dan menarik. Para anggota Kelompok “Latar Ijo” memperoleh pembelajaran langsung mengenai manajemen pertanian organik, proses hilirisasi produk, dan penguatan branding produk lokal untuk memperkenalkan hasil pertanian mereka kepada pasar yang lebih luas.

Selain pembangunan infrastruktur yang mendukung pertanian urban, seperti rumah kompos di Dusun Jetak Ngasri, program ini juga memberikan pelatihan tentang penataan proses bisnis kampung wisata. Anggota Pokmas dibekali dengan keterampilan pemasaran digital, pembuatan konten promosi, serta strategi kerjasama dengan sektor publik dan swasta untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat ekonomi lokal. Rumah kompos yang dibangun menjadi bagian integral dari siklus pertanian berkelanjutan, dengan fokus pada pengelolaan limbah organik dan penyediaan pupuk alami.

Selain hasil yang bersifat praktis, program ini juga menghasilkan berbagai luaran akademik dan sosial yang bermanfaat, seperti draft artikel jurnal ilmiah dan hak cipta model pengelolaan rumah kompos. Dokumentasi kegiatan yang telah disiapkan akan diseminasi melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan lintas disiplin, kami yakin Desa Mulyoagung dapat menjadi model inspiratif dalam pengembangan kampung wisata berbasis urban farming,” ujar Dr. Tri Wahyu Nugroho.

Program ini didukung penuh oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya melalui skema pendanaan internal DRPM UB. Keberhasilan program ini menunjukkan sinergi yang efektif antara akademisi dan masyarakat, menciptakan solusi nyata untuk ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan, serta pengelolaan kampung wisata yang berkelanjutan.

Melalui inisiatif ini, Universitas Brawijaya tidak hanya memberikan kontribusi dalam dunia akademik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Mulyoagung dengan menciptakan peluang baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian mereka dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan iklim.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *