UB Kembangkan LENTERA: Solusi AI Modernisasi Peternakan Ayam

Edukasi, Headline9 Dilihat

VOJ – Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan inovasinya di sektor teknologi dengan memperkenalkan Layanan Teknologi Real-Time untuk Ayam (LENTERA). Sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) ini dirancang untuk merevolusi sistem peternakan ayam di Indonesia, khususnya bagi peternak kecil.

Proyek yang digagas oleh Danung Nur Adli, SPt., MSc., MPt., dosen Fakultas Peternakan UB, bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan. Dengan teknologi ini, peternak dapat memantau kondisi kandang secara real-time melalui aplikasi di smartphone, termasuk suhu, kelembapan, dan konsumsi pakan.

IMG-20250123-WA0005 UB Kembangkan LENTERA: Solusi AI Modernisasi Peternakan Ayam

“Peternakan ayam di Indonesia masih banyak yang konvensional. Ketidaksesuaian suhu yang sering berubah secara drastis, misalnya pagi dingin dan siang panas, membuat ayam mudah stres dan produktivitas menurun,” ungkap Danung.

Kemudahan bagi Peternak Milenial

LENTERA hadir untuk menjawab kebutuhan generasi peternak milenial yang semakin akrab dengan teknologi digital. Sistem ini bahkan dilengkapi fitur otomatisasi. Misalnya, jika suhu kandang terlalu tinggi, kipas pendingin akan aktif secara otomatis untuk menjaga suhu ideal di sekitar 32 derajat Celsius.

“Peternak tidak perlu repot memantau kandang setiap saat. Semua bisa dilakukan dari jarak jauh melalui aplikasi di smartphone,” jelas Danung.

Sistem ini dirancang untuk sistem open house, yang umumnya lebih rentan terhadap perubahan suhu dibandingkan sistem closed house. Segmen utamanya adalah peternak kecil, yang sering menghadapi kendala dalam menjaga stabilitas produktivitas.

“LENTERA memungkinkan peternak kecil bersaing dengan peternak besar. Dengan teknologi ini, mereka dapat meningkatkan produktivitas tanpa mengeluarkan biaya besar,” tambahnya.

Hasil Uji Coba Menjanjikan

Prototipe LENTERA telah diuji coba di laboratorium in vivo di Karangploso, Kabupaten Malang. Hasil awal menunjukkan bahwa kandang dengan suhu yang stabil membuat ayam lebih banyak makan daripada minum, sehingga bobotnya meningkat lebih cepat.

“Jika suhu nyaman, ayam lebih fokus pada makan. Ini berpengaruh langsung pada kenaikan berat badan mereka,” terang Danung.

Kolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer

Pengembangan LENTERA melibatkan kerja sama lintas fakultas, salah satunya dengan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB. Dosen FILKOM, Tirana Noor Fatyanosa, S.Kom., M.Kom., Ph.D., menjelaskan bahwa timnya mengembangkan model prediktif berbasis machine learning untuk mengolah data suhu, kelembapan, dan konsumsi pakan secara real-time.

“Model ini dirancang agar dapat memberikan rekomendasi atau bahkan mengatur kondisi kandang secara otomatis. Semua data diproses di server yang kami kembangkan untuk mendukung teknologi IoT,” kata Tirana.

Meski demikian, ia mengakui bahwa pengolahan data real-time membutuhkan akurasi tinggi. Tantangan lainnya adalah memastikan data mentah yang diperoleh dari perangkat IoT dapat diolah menjadi informasi yang berguna bagi model AI.

Rencana Pengembangan LENTERA

Ke depan, LENTERA akan dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih, seperti pengenalan visual berbasis YOLO (You Only Look Once) untuk memantau berat badan ayam secara otomatis melalui kamera CCTV. Jika ditemukan ayam dengan berat tidak ideal, sistem akan segera mendeteksinya.

“Pengembangan berikutnya juga mencakup otomatisasi pemberian pakan dan air minum, sehingga peternakan dapat beroperasi dengan efisiensi maksimal,” tambah Danung.

Dukungan Pemerintah dan Universitas

LENTERA menjadi bagian dari program besar Universitas Brawijaya untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Peresmian AI Center dan Data Center di UB oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, pada awal Januari 2025, semakin memperkuat dukungan terhadap pengembangan teknologi ini.

“Teknologi seperti LENTERA tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan peternak kecil. Ini adalah langkah nyata menuju modernisasi sektor peternakan,” ujar Meutya Hafid.

Dengan kolaborasi lintas disiplin dan dukungan dari pemerintah, LENTERA diharapkan menjadi solusi komprehensif untuk menjawab tantangan di sektor peternakan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ketahanan pangan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *