Alibaba Luncurkan QwQ-32B, Tantang OpenAI dan DeepSeek di Persaingan AI

VOJ – Alibaba kembali mengguncang dunia teknologi dengan meluncurkan model kecerdasan buatan terbaru mereka, QwQ-32B. Model ini diklaim memiliki efisiensi tinggi dan mampu menyaingi model AI kelas atas seperti DeepSeek-R1 serta model dari OpenAI yang dikenal lewat ChatGPT. Langkah ini membuat saham Alibaba di Bursa Efek Hong Kong melonjak lebih dari 8%, mencerminkan optimisme investor terhadap inovasi terbaru dari perusahaan yang didirikan Jack Ma ini.

QwQ-32B merupakan bagian dari keluarga model bahasa besar Qwen (Tongyi Qianwen), yang dikembangkan oleh Alibaba Cloud. Sejak peluncuran perdananya pada April 2023, Qwen telah mengalami berbagai peningkatan, termasuk versi Qwen 2 pada Juni 2024 dan Qwen 2.5-Max pada Januari 2025. Model terbaru ini disebut melampaui kinerja AI lainnya seperti GPT-4o, DeepSeek-V3, dan Llama-3.1-405B dalam berbagai tolok ukur utama.

Mengutip dari berbagai sumber, dalam pernyataannya, Alibaba menegaskan bahwa QwQ-32B hadir dengan 32 miliar parameter, jauh lebih kecil dibandingkan DeepSeek-R1 yang memiliki 671 miliar parameter. Namun, model ini diklaim lebih efisien dalam konsumsi energi dan lebih murah untuk dilatih, sebuah keunggulan yang bisa menjadi game-changer dalam industri AI.

“Model ini memberikan kinerja luar biasa, hampir sepenuhnya melampaui OpenAI-o1-mini dan menyaingi model penalaran sumber terbuka terkuat, DeepSeek-R1,” tulis Alibaba dalam rilis resminya.

Peluncuran QwQ-32B mendapat dukungan kuat dari pemerintah Tiongkok, yang berkomitmen mempercepat pengembangan AI, robot humanoid, serta teknologi kuantum. Beijing telah menjanjikan investasi besar-besaran dalam sektor ini guna memastikan perusahaan teknologi dalam negeri bisa bersaing dengan raksasa global seperti OpenAI, Microsoft, dan Google DeepMind.

Keberhasilan DeepSeek-R1 pada Januari lalu telah mengguncang dominasi perusahaan teknologi AS dalam AI. DeepSeek, yang dikembangkan di Tiongkok, disebut mampu beroperasi dengan biaya lebih rendah dibandingkan pesaingnya di Barat. Kini, dengan kemunculan QwQ-32B, persaingan di sektor AI semakin panas.

Alibaba juga mengumumkan rencana investasi sebesar 380 miliar yuan (sekitar Rp850 triliun) dalam infrastruktur AI dan komputasi awan dalam tiga tahun ke depan. Nilai ini lebih besar dari total investasi mereka di sektor ini selama dekade terakhir.

Dengan perkembangan ini, persaingan antara AI Tiongkok dan Barat semakin ketat. Jika QwQ-32B benar-benar bisa menandingi model dari OpenAI (ChatGPT) dan DeepSeek, maka dominasi perusahaan teknologi AS di bidang AI bisa terguncang.

Namun, masih perlu pembuktian lebih lanjut apakah QwQ-32B benar-benar bisa mengungguli model yang lebih besar seperti DeepSeek-R1 dalam skala penggunaan yang lebih luas. Dunia kini menunggu langkah selanjutnya dari OpenAI dan Google dalam merespons persaingan yang semakin ketat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *