KABUPATEN MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang resmi meluncurkan program Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif 2025 pada Kamis, 19 Juni 2025 sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran ekonomi kreatif dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah karena dinilai mampu membentuk masa depan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif. “Ekonomi kreatif bukan cuma potensi, tapi masa depan ekonomi lokal. Maka dari itu, program ini kami rancang dengan pendekatan yang berbasis data, kolaboratif, dan berkelanjutan,” kata Purwoto.
Program ini terdiri dari tiga agenda utama, yaitu pendataan pelaku ekonomi kreatif, pendampingan dan inkubasi, serta penyelenggaraan Festival Ekonomi Kreatif Kabupaten Malang 2025. Langkah awal dari program ini dimulai dengan kegiatan pendataan pelaku ekonomi kreatif yang dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan FGD, wawancara langsung, dan pengisian formulir daring. Pendataan ini akan menjangkau seluruh 17 subsektor ekonomi kreatif dengan melibatkan komunitas, kecamatan, serta fasilitator lokal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata Disparbud Kabupaten Malang, Anwar Supriadi menyebut sosialisasi pendataan telah dimulai di Malang Creative Center (MCC).
Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Menurut Anwar, kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi dengan Content Garage di KEK Singhasari. “Di KEK Singhasari banyak tenant hebat di bidang ekraf. Kami gandeng mas Vicky dari Content Garage untuk mendukung kegiatan hari ini, dan karena dia punya akses ke MCC, maka sosialisasi kita pusatkan di sana,” jelasnya.
Anwar juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi biasa, tetapi juga menjadi wujud harapan agar Kabupaten Malang bisa memiliki kawasan ekonomi kreatif sendiri di masa depan, seperti halnya MCC yang sudah berdiri. “Kalau pendataan ini berjalan baik, maka proses perencanaan hingga pengembangan ekraf ke depan akan jauh lebih mudah dan tepat sasaran,” tambah Anwar.
Respon positif juga datang dari pelaku ekonomi kreatif. Ketua Penyelenggara Pesona Gondanglegi ke-10, Heiffanny Rizal atau Ifan, menyambut hangat inisiatif Disparbud ini. “Alhamdulillah, ini angin segar buat kami para pelaku ekraf. Karena biasanya kegiatan kayak gini hanya formalitas, tapi sekarang ditindaklanjuti secara serius,” ujar Ifan.
Ia berharap program ini terus berlanjut secara konsisten agar ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Malang bisa tumbuh lebih cepat dari daerah lain di Jawa Timur.