SURABAYA, VOICEOFJATIM.COM – Kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025 terbukti efektif dalam mengurai kepadatan arus mudik Lebaran. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat adanya distribusi pergerakan penumpang yang lebih merata, menghindari lonjakan ekstrem di hari-hari tertentu.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengungkapkan, sebelum kebijakan WFA berlaku, terjadi peningkatan jumlah penumpang secara bertahap. Pada 21 Maret tercatat 170.556 penumpang, lalu naik 2,3 persen menjadi 174.505 penumpang di 22 Maret, hingga mencapai puncaknya pada 23 Maret dengan 183.123 penumpang atau naik 4,9 persen dibanding dua hari sebelumnya.
“Puncak awal pergerakan penumpang terjadi sehari sebelum WFA dimulai. Setelah itu, jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan,” kata Anne.
Lebih lanjut, data menunjukkan kepadatan pemudik paling tinggi terjadi pada 27-29 Maret. Jumlah penumpang pada 27 Maret mencapai 202.202 orang, naik 6,2 persen dari hari sebelumnya. Pada 28 Maret, jumlahnya kembali meningkat 6,6 persen menjadi 215.564 orang, lalu sedikit menurun 0,7 persen menjadi 214.151 orang pada 29 Maret.
“Kebijakan WFA memberi fleksibilitas bagi pemudik dalam memilih waktu perjalanan, sehingga tidak terjadi penumpukan hanya di satu atau dua hari tertentu,” tambahnya.
Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, total tiket yang terjual mencapai 3.538.738 atau 77 persen dari kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh mendominasi dengan 3.130.477 tiket terjual (91 persen okupansi), sementara KA Lokal terjual 408.261 tiket (36 persen kapasitas).
Sepanjang periode 21-31 Maret, KAI telah melayani 2.015.447 pelanggan, naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Keberhasilan ini tak lepas dari berbagai inovasi layanan yang diterapkan KAI demi memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.