Aksi Vandalisme “Adili Jokowi” Muncul di Berbagai Kota, Polisi Selidiki Pelaku

VOJ – Aksi vandalisme bertuliskan “Adili Jokowi” semakin meluas. Coretan bernada kritik ini pertama kali ditemukan di Yogyakarta, kemudian muncul di Surabaya, hingga akhirnya menyebar ke Malang. Fenomena ini menimbulkan berbagai reaksi, dari pihak kepolisian yang mulai memburu pelaku, hingga pengamat yang menilai aksi ini sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap situasi politik nasional.

Coretan “Adili Jokowi” di Yogyakarta

Di Yogyakarta, tulisan ini ditemukan di berbagai lokasi strategis, seperti Simpang Empat Jetis, Stadion Mandala Krida, Jalan Sultan Agung Gondomanan, Halte Bus Trans Jogja SMPN 14 Yogyakarta, hingga Jembatan Layang Janti.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto, menyatakan bahwa pihaknya langsung bergerak untuk menghapus coretan tersebut. “Kami menerima laporan dari warga dan langsung melakukan pembersihan. Namun, aksi seperti ini meresahkan dan harus diselidiki lebih lanjut,” ujarnya.

Surabaya Tak Luput dari Vandalisme

Tak hanya di Yogyakarta, coretan serupa juga ditemukan di 24 titik di Surabaya, tersebar di sembilan kecamatan, dengan Wonokromo dan Genteng menjadi wilayah yang paling banyak ditemukan coretan tersebut.

Kasatpol PP Kota Surabaya, Edy Christijanto, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari pelaku. “Kami tidak hanya membersihkan coretan ini, tapi juga mengumpulkan bukti. Ada beberapa titik yang memiliki CCTV, dan ini sedang kami telusuri,” katanya.

Meluas ke Malang, Polisi Selidiki Pelaku

Di Malang, tulisan “Adili Jokowi” muncul di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Coretan ini ditemukan di berbagai fasilitas umum hingga kantor partai politik. Polres Malang langsung turun tangan menyelidiki kasus ini.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti dan menganalisis rekaman CCTV di beberapa titik. “Kami sudah menerima laporan terkait aksi ini dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Motif di balik vandalisme ini masih kami dalami,” jelasnya.

Pengamat Politik: Ada Pesan yang Ingin Disampaikan

Fenomena ini mendapat perhatian dari Dr. Wawan Sobari, pengamat politik dari Universitas Brawijaya. Menurutnya, aksi ini bukan sekadar vandalisme biasa, tetapi menunjukkan adanya keresahan di kalangan masyarakat.

“Kalimat ‘Adili Jokowi’ bisa dimaknai sebagai bentuk kritik atau tuntutan keadilan terhadap kebijakan pemerintahan saat ini. Ini merupakan bentuk ekspresi politik, meskipun disampaikan dengan cara yang kurang tepat,” ujarnya.

Wawan juga menambahkan bahwa munculnya aksi ini di beberapa kota besar mengindikasikan bahwa keresahan ini bersifat nasional. “Vandalisme ini tidak berdiri sendiri. Kemungkinan ada kelompok tertentu yang ingin menyuarakan ketidakpuasan, dan pemerintah harus membaca sinyal ini,” tambahnya.

Beragam Tanggapan Masyarakat

Aksi ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian menilai ini adalah bentuk protes terhadap pemerintahan, tetapi tidak sedikit yang menyayangkan karena merusak fasilitas umum.

Seorang warga Surabaya, Arif (32), mengatakan bahwa meskipun ia memahami maksud di balik tulisan tersebut, ia tidak setuju dengan cara penyampaiannya. “Kalau mau protes, ada cara yang lebih baik. Jangan merusak fasilitas umum,” katanya.

Sementara itu, Rina (27), warga Yogyakarta, justru melihat aksi ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan. “Menurut saya, ini adalah pesan bahwa ada sesuatu yang salah. Pemerintah seharusnya mendengarkan,” ucapnya.

Polisi Masih Terus Melacak Pelaku

Pihak kepolisian di masing-masing kota masih terus menyelidiki pelaku di balik aksi ini. Sejumlah rekaman CCTV sudah dikumpulkan, dan polisi meminta masyarakat yang memiliki informasi untuk melapor.

Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas aksi vandalisme ini. Aparat keamanan terus mengawasi perkembangan di lapangan untuk mencegah kemungkinan aksi serupa muncul di daerah lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *