HOUSTON, VOICEOFJATIM.COM – Laga final Gold Cup 2025 menghadirkan duel klasik antara dua kekuatan utama sepak bola Amerika Utara: Amerika Serikat dan Meksiko. Bertanding di NRG Stadium, Houston, Minggu (6/7) waktu setempat, El Tri berhasil menumbangkan USMNT dengan skor 2-1 dalam laga penuh emosi dan tensi tinggi.
Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian dominasi, dan Meksiko sukses membungkam tuan rumah dengan permainan agresif, penuh determinasi, serta taktik yang matang.
Gol Cepat AS, Dibalas Gemilang oleh Meksiko
Amerika Serikat memulai laga dengan percaya diri. Hanya empat menit sejak kick-off, Chris Richards membawa AS unggul lebih dulu lewat sundulan hasil umpan tendangan bebas Sebastian Berhalter. Bola sempat membentur mistar sebelum memantul masuk ke gawang Guillermo Ochoa.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Pada menit ke-27, Raúl Jiménez membalas melalui sepakan kaki kanan yang mengarah ke pojok gawang Matt Turner, setelah menerima umpan manis dari Marcel Ruiz. Skor kembali imbang 1-1.
Selebrasi Jiménez terasa emosional. Ia mempersembahkan gol tersebut untuk mendiang sahabatnya, Diogo Jota, yang baru saja wafat.
Edson Álvarez Jadi Penentu di Babak Kedua
Meksiko terus menekan sepanjang laga, dan akhirnya membalikkan keadaan pada menit ke-77. Kapten tim, Edson Álvarez, mencetak gol lewat sundulan hasil eksekusi bola mati. Wasit sempat menganulir gol tersebut karena dugaan offside, namun VAR mengonfirmasi gol sah, dan Meksiko unggul 2-1.
USMNT berusaha mengejar ketertinggalan, namun tekanan suporter Meksiko yang memenuhi sekitar 70 ribu kursi di stadion membuat atmosfer semakin berat bagi para pemain muda AS.
Dominasi Statistik Meksiko
Secara statistik, Meksiko tampil lebih efektif:
- Penguasaan bola: 59,7%
- Tembakan ke gawang: 8 (banding 3 milik AS)
- Tendangan sudut: 12 kali (AS tanpa satu pun)
Dengan angka-angka tersebut, kemenangan Meksiko memang layak didapat.
Reaksi Pelatih & Makna Strategis
Pelatih AS, Mauricio Pochettino, menyebut kekalahan ini sebagai pengalaman pahit namun penting bagi generasi muda timnya. Ia juga sempat menyoroti potensi handball dari bek Meksiko, Jorge Sánchez, yang luput dari penalti.
Sementara itu, Javier Aguirre, pelatih Meksiko, mengapresiasi kedewasaan skuadnya. Kemenangan ini menjadi gelar Gold Cup ke-10 bagi El Tri, sekaligus menegaskan keunggulan mereka atas rival utamanya, AS, dalam sejarah turnamen.
Rivalitas Berlanjut Jelang Piala Dunia 2026
Kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tapi juga tentang mentalitas dan momentum. Dengan AS akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko, laga ini menjadi gambaran mini tentang peta kekuatan sepak bola regional.
Kekalahan ini menyakitkan bagi AS, namun juga membuka ruang perbaikan. Sementara bagi Meksiko, kemenangan ini menjadi bahan bakar kepercayaan diri dalam menyongsong kompetisi global mendatang.