MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) resmi diterjunkan ke Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan pembukaan yang digelar pada Senin (30/6/2025) itu dihadiri jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), para kepala desa dari delapan desa lokasi KKN, serta dosen pembimbing lapangan.
Aulia Luqman Aziz, selaku dosen pembimbing sekaligus koordinator kecamatan, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak kecamatan yang telah menyambut baik kehadiran mahasiswa UB.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan arahan dari Bapak dan Ibu sekalian. Kesuksesan program KKN tak lepas dari kerja sama semua pihak. Kami berharap anak-anak kami ini bisa dibimbing, diberikan ruang belajar, sekaligus turut berkontribusi nyata di tengah masyarakat,” tutur Luqman.
Luqman juga berpesan agar para mahasiswa selalu menjaga sikap selama berada di desa. “Jadilah pribadi yang terbuka, mau belajar, dan siap membaur. Jangan ragu mengenal kearifan lokal, karena di situlah kalian akan merasakan esensi KKN sebagai bentuk pengabdian sekaligus pembelajaran yang bermakna,” tambahnya.
Camat Bululawang, Sunardi, S.Sos., turut memberikan wejangan penting kepada para mahasiswa. Ia menekankan agar mahasiswa bisa cepat menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat desa serta terlibat aktif dalam kegiatan pemberdayaan.
“Tinggalkan kebiasaan lama. Sesuaikan diri dengan kultur warga. Masyarakat punya ekspektasi tinggi terhadap mahasiswa karena dianggap memiliki pengetahuan dan wawasan yang bisa membantu mereka,” ujarnya.
Sunardi juga memaparkan dua program strategis yang menjadi fokus pembangunan di wilayah Bululawang, yaitu penguatan Koperasi Merah Putih dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Seluruh desa di Kabupaten Malang sudah punya koperasi Merah Putih. Akta pendiriannya pun sudah diserahkan secara simbolis di pendapa kabupaten. Sekarang tantangannya bagaimana menghidupkan BUMDes yang selama ini masih kesulitan menggali potensi ekonomi desa. Kami butuh masukan dan inovasi dari adik-adik mahasiswa,” jelas Sunardi.
Tak hanya itu, Sunardi juga mengingatkan para kepala desa untuk cermat dalam mendukung program KKN, khususnya terkait penggunaan dana desa.
“Kalau mau membantu lewat dana desa, tolong pastikan pengelolaannya sesuai aturan. Semua diatur dalam undang-undang dan peraturan menteri. Jangan sampai ada pengeluaran yang melenceng dari Rencana Anggaran karena bisa menjadi temuan saat pemeriksaan,” tegasnya.
Menariknya, Sunardi yang juga merupakan alumni Universitas Brawijaya, mengaku bangga karena bisa kembali berjumpa dengan mahasiswa almamaternya.
“Saya sendiri lulusan UB. Anak pertama saya juga sudah lulus Akuntansi UB, sedangkan anak kedua saat ini kuliah di FIA. Jadi kita ini sama-sama keluarga UB. Tolong jaga nama baik kampus kita,” pesannya.
Sementara itu, Nova Sabrina Dinar, Koordinator Mahasiswa KKN Kecamatan Bululawang, menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kecamatan dan desa yang telah banyak membantu sejak tahap awal persiapan.
“Atas nama teman-teman mahasiswa, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Camat Bululawang dan para kepala desa atas bimbingan dan fasilitas yang diberikan sejak persiapan pra-KKN. Mohon arahan agar kegiatan kami di delapan desa ini berjalan tepat sasaran dan lancar,” ujar Nova.
Program KKN di Kecamatan Bululawang dijadwalkan berlangsung selama 30 hari, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan tata kelola pemerintahan desa, serta penguatan potensi ekonomi lokal yang diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi warga.