VOJ – Banyak pasangan suami istri memilih bekerja di perusahaan yang sama dengan harapan bisa lebih mudah berkomunikasi dan saling mendukung. Namun, dalam praktiknya, tidak sedikit yang justru mengalami miss communication yang berdampak pada pekerjaan hingga hubungan pribadi.
Mengutip dari berbagai sumber, berapa faktor yang sering menjadi penyebab miss communication antara pasangan di tempat kerja antara lain perbedaan ekspektasi, batasan antara profesional dan pribadi yang kabur, serta tekanan kerja yang tinggi.
Perbedaan ekspektasi bisa terjadi ketika salah satu pasangan menganggap pasangannya sudah memahami maksudnya tanpa perlu dijelaskan. Padahal, dalam dunia kerja, kejelasan komunikasi sangat penting agar instruksi dan pesan tidak multitafsir.
Selain itu, batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga sering menjadi masalah. Konflik rumah tangga yang terbawa ke tempat kerja bisa mengganggu komunikasi, begitu pula sebaliknya. Jika pasangan berada dalam hubungan atasan-bawahan, perbedaan sudut pandang dalam mengambil keputusan bisa memicu ketidaksepahaman.
Tekanan kerja yang tinggi juga berpengaruh pada komunikasi. Saat beban kerja meningkat, seseorang cenderung lebih mudah tersulut emosinya. Jika pasangan sama-sama dalam kondisi stres, komunikasi bisa berubah menjadi lebih defensif atau bahkan emosional.
Cara Menghindari Miss Communication
Agar komunikasi tetap lancar di tempat kerja, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh pasangan suami istri:
Pisahkan urusan kantor dan rumah
Hindari membawa masalah pribadi ke lingkungan kerja, begitu juga sebaliknya. Buat kesepakatan untuk tidak mencampur aduk kedua aspek tersebut.
Gunakan komunikasi yang jelas dan profesional
Saat berbicara di tempat kerja, gunakan bahasa yang profesional dan langsung pada inti masalah. Hindari asumsi dan pastikan pesan yang disampaikan dipahami dengan benar.
Diskusikan kendala secara rutin
Luangkan waktu untuk berbicara tentang tantangan yang dihadapi di tempat kerja agar masing-masing pihak bisa memahami sudut pandang pasangannya.
Tetapkan batasan dalam hierarki kerja
Jika salah satu memiliki posisi lebih tinggi, tetap profesional dan perlakukan pasangan sebagaimana rekan kerja lainnya.
Dengan komunikasi yang lebih baik, pasangan suami istri yang bekerja di perusahaan yang sama bisa menghindari kesalahpahaman yang berpotensi mengganggu pekerjaan maupun hubungan mereka.