DPRD Kota Malang Soroti Rencana Revitalisasi Kayutangan Heritage, Minta Konsep Lebih Matang

VOJ – Rencana revitalisasi kawasan Kayutangan Heritage yang diusulkan masuk dalam Rencana Kerja (Renja) 2026 menjadi sorotan DPRD Kota Malang. Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menilai bahwa konsep pengembangan kawasan bersejarah ini harus lebih serius dan berbasis kajian yang matang agar manfaatnya benar-benar terasa.

Menurut Amithya, atau yang akrab disapa Mia, pengembangan kawasan heritage tidak boleh hanya sekadar proyek pembangunan tanpa arah yang jelas. Ia menegaskan pentingnya memastikan tujuan utama revitalisasi benar-benar sesuai dengan kebutuhan kota dan masyarakat.

“Ya, nanti kita lihat bersama seperti apa alasannya. Kalau memang masuk akal, memang perlu dilakukan, dan ada efek dominonya yang positif, ya enggak masalah. Tapi kalau hanya sekadar proyek tanpa dampak yang jelas, ya harus dipertimbangkan lagi,” ujarnya.

Mia mengakui bahwa secara infrastruktur, kondisi Koridor Kayutangan Heritage saat ini sudah cukup baik. Ditambah lagi dengan rencana Pemkot Malang yang akan membangun kantong parkir terpusat di Jalan Basuki Rahmat pada tahun 2025. Keberadaan kantong parkir ini diharapkan bisa mengurangi masalah kemacetan dan memperbaiki tata kelola parkir di kawasan tersebut.

Namun, yang masih menjadi tanda tanya bagi DPRD adalah konsep utama dari revitalisasi yang akan dilakukan tahun 2026. Mia mempertanyakan apakah konsep yang akan diusung benar-benar memperkuat unsur heritage dari Kayutangan atau justru hanya menonjolkan aspek kuliner semata.

“Di tahun depan, saya pikir konsepnya saja yang harus lebih digaspol lagi. Sebenarnya yang mau kita tonjolkan itu apa sih? Kalau memang mau dibilang Kayutangan Heritage, ya heritagenya itu apakah sudah benar-benar terangkat? Atau malah hanya kuliner di bagian depannya saja yang lebih dominan?” tegasnya.

DPRD Kota Malang meminta Pemkot untuk lebih detail dalam menyusun konsep revitalisasi agar tidak terkesan asal membangun. Mia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh sebelum proyek ini benar-benar dieksekusi.

“Yang penting itu, apa pergerakan di baliknya. Kita harus evaluasi dulu, jangan sampai proyek ini hanya sekadar renovasi fisik tapi enggak punya dampak besar untuk Kayutangan sebagai kawasan heritage,” pungkas politisi PDI Perjuangan ini.

Revitalisasi Kayutangan Heritage memang menjadi salah satu proyek unggulan Pemkot Malang dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dengan banyaknya sorotan dari DPRD, tampaknya rencana ini masih butuh pembahasan lebih lanjut sebelum benar-benar dijalankan tahun depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *