VOJ – Tim bulu tangkis Indonesia mencatat sejarah dengan meraih gelar juara Badminton Asia Mixed Team Championships 2025 setelah mengalahkan tuan rumah China dengan skor 3-1. Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Indonesia dalam ajang beregu campuran Asia sejak pertama kali digelar pada 2017.
Partai pertama dibuka dengan kemenangan meyakinkan dari ganda campuran Rinov Rivaldy/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang sukses menundukkan Gao Jia Xuan/Wu Meng Ying dalam dua gim langsung, 21-11, 21-13. Rinov mengakui lawan mereka memiliki potensi besar tetapi tak diberi kesempatan berkembang.
“Mereka adalah pasangan muda yang cukup bagus, mereka masa depan ganda campuran China. Tapi hari ini kami terus menekan mereka dari awal sampai akhir sehingga mereka tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” ujar Rinov.
Siti Fadia juga menambahkan bahwa meski mereka pasangan dadakan, chemistry sudah terbentuk sejak lama.
“Jujur saya sudah percaya sekali dengan Kak Rinov. Kami sudah sering latihan bersama, di Kejurnas kemarin juga sempat berpasangan membela klub kami. Paling tadi saling mengingatkan untuk tidak kendur saja di setiap poin,” kata Fadia.
Mengutip dari PBSI, keunggulan Indonesia diperbesar oleh Alwi Farhan yang tampil dominan di sektor tunggal putra dengan mengalahkan Hu Zhe An 21-15, 21-13. Alwi mengaku kemenangan ini merupakan hasil kerja keras tim dan dukungan dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah mengucap syukur, kemenangan ini karena dukungan tim, pelatih, dan orang tua saya. Pasti senang rasanya, saya berhasil menunjukkan karakter bertanding kita, Indonesia, untuk menjadi pemenang atau juara,” ucapnya.
China sempat memperkecil ketertinggalan lewat sektor tunggal putri, di mana Putri Kusuma Wardani harus mengakui keunggulan Xu Wen Jing dengan skor 12-21, 13-21. Putri mengaku tak mampu keluar dari tekanan lawan sepanjang pertandingan.
“Kendala hari ini kalau dibilang tegang pasti tegang, tapi tadi saya pelan-pelan mengurangi ketegangan itu apalagi tim juga sudah bermain cukup baik sebelumnya. Selain itu, lawan juga bermain sangat baik, sangat menguasai. Saya tidak bisa keluar dari ritme dan pola main dia, akhirnya banyak mati-mati sendiri di rally,” kata Putri.
Momentum kemenangan akhirnya dikunci oleh ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin yang tampil solid dengan menundukkan Chen Xu Jun/Huang Di 21-15, 21-9. Fikri mengatakan dukungan tim yang unggul lebih dulu membuat mereka semakin percaya diri di lapangan.
“Pertama bersyukur dulu Indonesia bisa juara. Posisi tadi tim sedang unggul 2-1, membuat kami bisa lepas lagi mainnya, lebih semangat dan lebih percaya diri. Sebaliknya lawan seperti ada tekanan walaupun ada di rumah sendiri,” ujar Fikri.
Daniel Marthin menambahkan bahwa pengalaman mereka di ajang beregu sebelumnya berperan besar dalam performa mereka di final.
“Tekanan pasti ada, tapi karena kami ingin juara, jadi bagaimana tadi mengatasi tekanan itu,” kata Daniel.
Gelar ini menjadi pencapaian penting bagi Indonesia di kancah bulu tangkis beregu campuran Asia. Kemenangan ini juga menjadi motivasi bagi para pemain untuk terus berprestasi di ajang internasional lainnya.