Kursi di Jalur Pedestrian Ijen Dihilangkan, DPRD Kota Malang Dukung Langkah DLH

KOTA MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Deretan kursi di sepanjang pedestrian Jalan Terusan Ijen yang tiba-tiba lenyap memicu perhatian publik. Namun, langkah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang yang mengangkut kursi-kursi tersebut justru mendapat dukungan penuh dari Komisi C DPRD Kota Malang.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Anas Muttaqin menyatakan bahwa penghilangan kursi itu merupakan kebijakan yang tepat. Ia menilai selama ini keberadaan kursi di jalur pedestrian malah mengundang aktivitas yang tidak semestinya.

“Kami mendukung langkah DLH mengangkat seluruh kursi di kawasan Ijen. Ini penting untuk mengembalikan fungsi utama pedestrian,” kata Anas.

Menurut Anas, jalur pedestrian seharusnya difungsikan sebagai ruang publik yang aman dan nyaman untuk pejalan kaki, bukan malah menjadi tempat mangkal pelaku tindakan tidak senonoh maupun pedagang kaki lima ilegal.

“Sudah banyak laporan masuk ke kami soal aksi mesum dan PKL liar di sana. Jadi memang sudah saatnya dikembalikan ke fungsinya,” ujarnya.

Alih-alih mempertahankan kursi-kursi tersebut, Anas justru mendorong DLH untuk memfokuskan perhatian pada revitalisasi taman-taman kota yang kini terbengkalai. Ia menyebut revitalisasi taman jauh lebih bermanfaat dan bisa memberi ruang alternatif bagi warga untuk beraktivitas.

“Kami dorong agar taman-taman yang selama ini mangkrak dibenahi. Kalau taman hidup lagi, masyarakat bisa punya tempat bersantai yang lebih layak,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa keberadaan taman kota yang terawat dan menarik bisa mengurangi beban pedestrian sebagai satu-satunya ruang terbuka yang dimanfaatkan warga.

“Taman kita banyak yang tidak terawat. Maka arah kebijakan sebaiknya ke sana, bukan mengembalikan kursi ke pedestrian,” tegas Anas.

Sebelumnya, sejumlah warga sempat mempertanyakan hilangnya kursi-kursi yang biasa digunakan untuk duduk-duduk santai di kawasan Ijen. Belakangan diketahui bahwa DLH Kota Malang mengangkut kursi-kursi tersebut karena banyak di antaranya sudah rusak dan keropos akibat usia.

DLH Kota Malang menyebut rencana perbaikan masih dalam proses evaluasi, sehingga belum bisa dipastikan apakah kursi-kursi itu akan dikembalikan atau diganti dengan fasilitas lain di lokasi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *