MALANG – Kota Malang akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025, yang direncanakan digelar pada pertengahan tahun ini. Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang siap menyambut acara olahraga bergengsi ini dengan memanfaatkan total 37 venue yang tersebar di berbagai lokasi. Pembukaan acara akan dilaksanakan di Stadion Gajayana Malang, salah satu ikon olahraga di kota ini.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menjelaskan bahwa Kota Malang sebelumnya memiliki 33 venue yang sudah disiapkan. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah venue bertambah menjadi 37 setelah mendapat tambahan dari berbagai sektor, termasuk beberapa venue yang disewa dari swasta dan perguruan tinggi. Meskipun begitu, ada satu venue yang gagal digunakan karena tidak memenuhi standar kualifikasi Porprov.
Dijelaskan Baihaqi, sebagai contoh, meskipun Stadion Kanjuruhan memiliki fasilitas yang lebih baik untuk acara atletik, keputusan telah dibuat agar pembukaan dilakukan di Stadion Gajayana, sementara penutupan acara akan dilaksanakan di Kanjuruhan.
“Keputusan tentang venue ini ada di tangan KONI Jawa Timur, dan tujuan dari pembagian venue ini adalah untuk pemerataan 3 daerah sebagai tuan rumah bersama dalam Porprov IX 2025,” ujar Baihaqi.
Terkait venue, salah satu cabang olahraga yang menjadi sorotan adalah bola voli pantai. Kota Malang sebelumnya mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah dan menyusun desain teknis Detail Engineering Design (DED) untuk lapangan bola voli pantai.
Baihaqi menjelaskan, lapangan ini dilengkapi dengan dua ban voli pantai, tribun, serta fasilitas seperti ruang ganti dan toilet yang sesuai standar nasional. Namun, karena penyesuaian kondisi anggaran yang terbatas, hanya bangunan pokok yang dapat dibangun, termasuk dua ban voli pantai lengkap dengan lampu dan pagar.
Tetapi, proyek pembangunan lapangan voli pantai ini menghadapi tantangan tersendiri. Salah satu kendala muncul terkait pengadaan pasir pantai, yang menurut UU Nomor 27 Tahun 2007 dilarang dieksploitasi sembarangan. Untuk itu, pembangunan lapangan ini melibatkan pengawasan ketat dari PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) Jawa Timur, PBVSI Pusat, serta Kejaksaan dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Sementara itu, Irfan, rekanan dari CV Gadafa yang memenangkan tender pembangunan lapangan voli pantai, menjelaskan proses pemilihan pasir yang digunakan untuk lapangan tersebut. “Pasir yang digunakan berasal dari Pasuruan dan sudah diperiksa oleh tim dari PBVSI, jadi kami memastikan tidak ada kesalahan dalam memilih bahan,” kata Irfan.
CV Gadafa sendiri bertanggung jawab atas pembangunan dua lapangan voli pantai ini, dengan nilai sebesar Rp1.095.646.768 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Untuk memastikan kualitas proyek ini, Irfan menambahkan bahwa jika ada perubahan, prosesnya akan melalui koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk juga konsultan perencana dan pengawas.
Dengan persiapan matang ini, Kota Malang siap menyambut para atlet dan kontingen dari seluruh Jawa Timur pada Porprov IX 2025. Diharapkan event olahraga ini tidak hanya memperkenalkan potensi Malang sebagai pusat olahraga, tetapi juga menjadi momentum untuk pemerataan fasilitas olahraga di seluruh Jawa Timur.