TPA Supit Urang Picu Masalah Air Bersih, Wali Kota Malang Pilih Opsi Lain Selain Sumur Artesis

MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Wacana pembangunan sumur artesis di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang untuk mengatasi krisis air bersih bagi warga terdampak tak lagi jadi prioritas. Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menilai solusi tersebut belum tentu aman dan justru berisiko mencemari air tanah akibat rembesan sampah.

“Memang sumur artesis terlihat menjanjikan, tapi jaraknya dengan timbunan sampah sangat dekat. Kalau kedalamannya tertentu, kita khawatir airnya malah tercemar,” tegas Wali Kota Malang belum lama ini.

Alih-alih memaksakan proyek senilai hampir Rp1 miliar yang belum tentu efektif, Wahyu memilih pendekatan yang lebih realistis. Selain biaya yang besar dan kebutuhan hibah lahan, menurut Wahyu, pelaksanaan sumur artesis juga sulit diwujudkan karena waktu penyusunan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) yang sempit.

“Kondisi anggaran kita sedang efisiensi. Kalau masuk PAK, waktunya sudah mepet. Perlu persetujuan DPRD juga, jadi belum memungkinkan,” jelasnya.

Untuk sementara, Pemkot Malang telah menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dari dua wilayah—Kota dan Kabupaten Malang—untuk mencari titik temu penyediaan air bersih yang lebih cepat dan aman.

“Solusinya lebih enak kalau PDAM Kota dan Kabupaten duduk bersama. Jadi tanggung jawab penyediaan air bersih bisa lebih jelas dan pasti,” kata Wahyu.

Upaya kolaboratif ini menurutnya lebih fleksibel jika menggunakan pendekatan bisnis ke bisnis (B2B) dibanding harus mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang prosesnya lebih rumit.

“Kalau lewat B2B, prosesnya lebih cepat karena nggak terlalu terikat regulasi. PDAM juga sudah survei dan lapor ke saya, Kabupaten juga sudah setuju. Kita tinggal menyepakati bentuk kerjasamanya,” ujarnya.

Diketahui, permasalahan air bersih di sekitar TPA Supit Urang sudah lama menjadi keluhan warga. Selain dampak dari tumpukan sampah, kondisi geografis wilayah tersebut juga menyulitkan akses air bersih secara mandiri.

Kini, Pemerintah Kota Malang sedang merancang alternatif penyediaan air bersih yang lebih aman, efisien, dan tidak membahayakan kualitas lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *