MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Gagalnya Kota Malang menjadi tuan rumah cabang olahraga voli pantai dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur mendapat sorotan tajam dari DPRD setempat. Anggota Komisi D DPRD Kota Malang Ginanjar Yoni Wardoyo mengungkapkan kekecewaannya atas persiapan yang dinilai tidak matang dan menyebabkan kerugian anggaran.
“Semua proses pembangunan venue perlu dievaluasi agar tidak terjadi kekacauan serupa di cabang olahraga lain. Apalagi kita ini tuan rumah utama Porprov bersama Kabupaten Malang dan Kota Batu,” ujar Ginanjar.
Ginanjar menyebut dirinya sudah sejak awal mengingatkan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata agar memastikan kesiapan seluruh venue yang akan digunakan. Namun menurutnya hingga kini persiapan masih jauh dari kata ideal.
“Pembangunan lapangan voli pantai yang menelan anggaran lebih dari satu miliar rupiah justru gagal total. Ini menunjukkan ada masalah serius dalam perencanaan,” tambahnya.
Venue voli pantai awalnya direncanakan berada di kawasan GOR Ken Arok Kota Malang. Namun lapangan tersebut gagal digunakan karena spesifikasi pasir yang tidak sesuai standar nasional. Alternatif lain sempat diusulkan di area Stadion Kanjuruhan tapi juga ditolak karena kedalaman pasir tak memenuhi syarat. Masih kurang lima puluh sentimeter dari standar yang ditentukan.
Keterbatasan regulasi terkait pengambilan pasir pantai membuat upaya penambahan material menjadi terhambat. Alhasil venue voli pantai kini dialihkan ke wilayah pantai di Malang Selatan.
Menurut Ginanjar kondisi ini bisa berdampak pada mental dan semangat atlet yang telah bersiap bertanding di kandang sendiri. Ia juga menilai Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata seharusnya lebih terbuka dan intens menjalin komunikasi dengan KONI Kota Malang yang lebih paham mengenai kebutuhan teknis olahraga.
“Target prestasi dan dampak ekonomi yang ingin dicapai Kota Malang dari Porprov bisa gagal kalau persiapannya begini terus,” ujarnya.
Sebagai informasi Kota Malang dijadwalkan menjadi tuan rumah untuk lebih dari tiga puluh cabang olahraga dalam Porprov Jawa Timur. Kesiapan venue kini menjadi perhatian utama agar perhelatan besar tersebut tidak berujung pada kegagalan yang mencoreng nama daerah.