VOJ – Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, menegaskan bahwa 100 hari pertama kepemimpinannya bersama Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, akan menjadi tolok ukur dalam merealisasikan janji kampanye. Hal ini disampaikannya saat memimpin apel pagi di Balai Kota Malang, Senin (24/2), di hadapan ratusan ASN Pemkot Malang.
Ali yang didapuk sebagai pimpinan apel menggantikan Wahyu Hidayat—karena tengah mengikuti kegiatan retret di Magelang—menyampaikan bahwa pihaknya akan bergerak cepat menata kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat. Program prioritas dalam tiga bulan ke depan tidak hanya berfokus pada janji politik, tetapi juga persiapan menyambut bulan suci Ramadan.
Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama adalah pendidikan. Ali memastikan program beasiswa, penyediaan seragam gratis, serta peningkatan infrastruktur sekolah akan segera direalisasikan. Tak hanya itu, pendidikan inklusi juga menjadi fokus, dengan perbaikan sistem yang lebih terstruktur serta akses pendidikan yang merata bagi penyandang disabilitas.
Di sisi lain, Pemkot Malang juga mempersiapkan strategi untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama menjelang Ramadan. Ali menyebut pihaknya segera membahas ketersediaan bahan pokok serta potensi kenaikan harga agar masyarakat tidak terdampak lonjakan inflasi.
“Kami sudah diminta Pak Wali Kota untuk segera bergerak. Semua langkah ini harus cepat dieksekusi demi kesejahteraan warga Kota Malang,” tegasnya.
Selain fokus pada sektor pendidikan dan ekonomi, Ali juga menyoroti efektivitas birokrasi dan pelayanan publik. Ia meminta seluruh ASN meningkatkan loyalitas dan dedikasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“ASN bukan hanya bekerja untuk pimpinan, tapi juga untuk masyarakat. Saya ingin pelayanan publik di Kota Malang semakin profesional dan berdampak nyata bagi warga,” ujarnya.
Selain membenahi birokrasi, Ali juga menargetkan percepatan program pembangunan yang telah dirancang sebelumnya. Ia berharap seluruh jajaran Pemkot Malang bisa bekerja lebih cepat dan tepat sasaran dalam mewujudkan Kota Malang yang lebih “mbois” dan berkelas.
“Kami butuh dukungan penuh dari semua pihak. Harapannya, seluruh program prioritas bisa berjalan dengan lancar dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.