VOJ – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang (FH-UWG) menegaskan sikap mereka menolak rencana penebangan pohon di Jalan Soekarno Hatta (Soehat), Malang. Meskipun Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat telah membantah adanya rencana menebang 147 pohon, mahasiswa tetap menolak keras kebijakan tersebut.
Aksi simpatik digelar pada Kamis, 13 Maret 2025 dengan cara mengalungkan bunga dan pita hitam di batang pohon sebagai simbol duka. Aksi ini berlangsung di sepanjang Jalan Soehat, mulai dari depan RS Universitas Brawijaya hingga kawasan Politeknik Negeri Malang (Polinema).
Dosen pendamping mahasiswa, Dr., Purnawan D. Negara, S.H., M.H., menegaskan bahwa penebangan pohon bukanlah solusi untuk mengatasi banjir. Menurutnya, penyebab utama banjir di Soehat adalah alih fungsi lahan, penyempitan drainase, dan pelanggaran sempadan sungai.
“Pohon-pohon ini bukan penyebab banjir. Yang seharusnya dibenahi adalah tata kelola drainase dan kebijakan pembangunan yang mempersempit ruang hijau. Jangan sampai kebijakan ini malah semakin memperburuk lingkungan,” kata Purnawan.
Tak hanya itu,para .ahasiswa juga menyoroti Peraturan Daerah Kota Malang No. 3 Tahun 2003 tentang Taman dan Dekorasi Kota, yang menyebutkan bahwa penebangan pohon harus melalui kajian mendalam dan hanya boleh dilakukan jika pohon membahayakan atau mengganggu infrastruktur. Mereka menilai pemkot seharusnya lebih fokus pada perbaikan drainase, bukan menebang pohon pelindung yang selama ini berfungsi menyerap polutan dan memberikan kesejukan.
Salah satu mahasiswa, Dimas Saputra, menyatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika ada satu pun pohon yang ditebang.
“Kami tegas menolak! Tidak boleh ada satu pun pohon ditebang hanya demi proyek drainase. Pemerintah harus mencari solusi lain tanpa mengorbankan lingkungan,” tegasnya.
Mereka pun juga mengkritisi proyek sudetan di Jalan Borobudur yang digadang-gadang menjadi solusi banjir dengan anggaran Rp120 miliar. Hingga kini, proyek tersebut tak jelas progresnya, sementara banjir terus terjadi dan kembali menjadi dalih penebangan pohon.
Mereka berjanji akan terus mengawal kebijakan ini dan siap melakukan aksi lanjutan jika pemerintah tetap bersikeras menebang pohon di kawasan Soehat.