Pro Kontra Deddy Corbuzier Jadi Stafsus Menhan, Pengamat: Apa Relevansinya?

VOJ – Deddy Corbuzier kembali menjadi sorotan setelah ditunjuk sebagai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin pada 11 Februari 2025.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyebut penunjukan ini bertujuan memperkuat komunikasi sosial dan publik, terutama dalam meningkatkan literasi pertahanan dan bela negara. Namun, keputusan ini memicu pro dan kontra di masyarakat.

Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas, menyatakan bahwa Deddy dipilih karena memiliki pengaruh luas di media dan dianggap sebagai pakar komunikasi publik. “Termasuk media sosial dan keahliannya dalam komunikasi publik,” ujar Frega pada Selasa (11/2/2025).

Kendati demikian, sejumlah pengamat mempertanyakan relevansi pengangkatan Deddy di lingkungan Kemenhan. Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai posisi strategis seperti ini seharusnya diisi oleh sosok dengan pemahaman mendalam di bidang pertahanan.

“Ini ranah yang sangat spesifik. Apakah pengaruh besar di media sosial cukup menjadi alasan untuk menangani komunikasi pertahanan negara?” kata Connie.

Di sisi lain, pengamat politik Ujang Komarudin menilai langkah ini sebagai strategi Kemenhan untuk menjangkau masyarakat lebih luas. “Deddy punya platform besar, ini mungkin bagian dari strategi untuk mendekatkan isu pertahanan ke publik, terutama generasi muda,” ujarnya.

Reaksi warganet pun terbelah. Ada yang mendukung dengan alasan Deddy memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sementara yang lain menganggap ini hanya sekadar langkah populis yang tidak berdampak signifikan terhadap sektor pertahanan.

Deddy sendiri belum banyak berkomentar mengenai peran barunya, namun ia menyatakan siap menjalankan amanah yang diberikan kepadanya. “Kita lihat saja nanti, saya akan bekerja dengan maksimal,” kata Deddy singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *