VOICEOFJATIM.COM – Gelombang tepuk tangan menggema di ruang Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Developer Properti Indonesia (Deprindo) yang digelar di Kota Solo, 10–11 Oktober 2025. Dalam forum tertinggi organisasi itu, nama Jarot Warjito resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Deprindo periode 2025–2028. Keputusan ini menjadi tonggak baru bagi para pengembang properti nasional sekaligus momentum penyatuan arah setelah masa kontestasi yang panjang.
Dalam pidato perdananya, Jarot berbicara dengan nada yang menenangkan namun tegas. Ia menegaskan bahwa kemenangannya bukan milik pribadi, melainkan kemenangan seluruh anggota Deprindo yang telah berjuang bersama. “Ini bukan kemenangan satu orang atau satu kelompok, tetapi kemenangan kita semua, para pejuang properti, penggerak ekonomi, dan pembangun negeri,” ujarnya di hadapan peserta Munas.
Jarot menilai, pelaksanaan Munas kali ini menunjukkan kedewasaan organisasi dalam bermusyawarah. “Kita berdialog dengan hati, berdebat dengan niat baik, dan akhirnya bermufakat demi kemajuan bersama. Deprindo bukan sekadar asosiasi profesi, tapi rumah besar kebangsaan,” katanya dengan penuh semangat.
Usai ditetapkan sebagai ketua umum, Jarot menegaskan arah kepemimpinannya: menjadikan Deprindo sebagai organisasi pengembang properti nasional yang berintegritas, inklusif, tangguh menghadapi disrupsi teknologi, dan memiliki daya saing global. Ia menekankan, visi tersebut bukan sekadar slogan, melainkan arah strategis menuju kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan properti yang berkeadilan.
Untuk mewujudkan visi itu, Jarot merumuskan empat misi utama. Pertama, melakukan transformasi digital organisasi dengan membangun sistem manajemen, data, dan komunikasi yang efisien serta transparan. Kedua, meningkatkan kompetensi dan profesionalisme anggota melalui sertifikasi, pelatihan teknis, dan pendampingan berkelanjutan. Ketiga, memperkuat kolaborasi bersama mitra, lembaga, dan instansi strategis. Keempat, mendorong pemerataan pembangunan perumahan dan properti di seluruh Indonesia.
“Deprindo harus menjadi rumah besar bagi semua, baik pengembang besar maupun kecil. Kita tumbuh bersama dan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk maju,” ujar pengusaha asal Boyolali itu.
Jarot juga memperkenalkan nilai-nilai utama yang akan menjadi dasar organisasi, yakni prinsip C.A.R.E., Collaboration, Accountability, Resilience, dan Excellence. Nilai-nilai ini, katanya, akan menjadi panduan moral Deprindo untuk terus bergerak dengan semangat kolaboratif, menjaga transparansi, tangguh menghadapi tantangan, dan berorientasi pada kualitas tertinggi. “Kolaborasi adalah kekuatan. Dengan nilai C.A.R.E., kita akan membangun ekosistem properti nasional yang sehat dan terpercaya,” tegasnya.
Tak lama setelah terpilih, Jarot langsung menyiapkan program kerja 100 hari pertama yang difokuskan pada konsolidasi organisasi dan kerja nyata. Ia memprioritaskan lima langkah strategis, yaitu menyatukan seluruh elemen pasca-Munas, menyusun struktur kepengurusan yang inklusif, menetapkan arah strategis tiga tahun ke depan, memperkuat kepercayaan publik dan para pemangku kepentingan, serta menghadirkan hasil nyata melalui program cepat yang berdampak langsung.
“Langkah pertama adalah bersatu. Tidak ada lagi tim A atau tim B. Mulai malam ini, yang ada hanyalah Tim Besar Deprindo Indonesia,” ujar Jarot dengan nada penuh keyakinan.
Sebagai bagian dari konsolidasi, ia berencana melakukan silaturahmi dengan para ketua wilayah dan tokoh senior untuk menyerap aspirasi dari daerah. “Saya ingin membangun semangat baru dari bawah. Akan lahir banyak local hero di daerah, para pengembang tangguh yang mengangkat nama Deprindo sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sebelum dipercaya memimpin organisasi tingkat nasional, Jarot dikenal sebagai figur kolaboratif di daerah. Selama menjabat Ketua DPW Deprindo Jawa Timur sejak 2019 hingga 2025, ia menggagas pembentukan Forum Lintas Asosiasi Properti se-Jawa Timur (FLA) dan rutin menggelar pelatihan serta workshop bagi anggota.
“Bagi saya, kepemimpinan bukan soal posisi, tapi soal dampak. Saya ingin Deprindo melahirkan banyak pemimpin di daerah, pemimpin yang menggerakkan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Jarot menegaskan bahwa Deprindo akan terus hadir sebagai ruang kolaborasi lintas daerah, lintas generasi, dan lintas skala usaha. “Deprindo bukan sekadar wadah, tapi jembatan kolaborasi. Dengan prinsip ‘Kolaborasi adalah Kekuatan’, saya yakin Deprindo akan menjadi motor penggerak transformasi industri properti Indonesia, organisasi yang tangguh di dalam negeri dan siap bersaing di tingkat global,” pungkasnya.
