MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Inflasi di Kota Malang mulai merangkak naik pada Juni 2025, terutama terdorong lonjakan harga sejumlah bahan pangan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha. Meski begitu, Bank Indonesia memastikan tekanan inflasi masih dalam batas aman, berkat serangkaian langkah pengendalian harga yang dijalankan bersama pemerintah daerah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang tumbuh 0,38 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka ini berbalik arah dari bulan Mei 2025 yang justru mencatat deflasi sebesar 0,21 persen. Dari sisi inflasi tahunan, laju harga mencapai 2,11 persen (year-on-year/yoy).
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulan Juni dengan andil sebesar 0,31 persen secara bulanan,” ungkap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
Jika dilihat lebih detail, kenaikan harga cabai rawit menjadi pemicu paling dominan, memberi kontribusi 0,10 persen terhadap inflasi. Disusul harga kacang panjang yang naik dengan andil 0,05 persen, emas perhiasan 0,04 persen, serta telur ayam ras dan bawang merah masing-masing menyumbang 0,03 persen.
Menurut BI, lonjakan harga cabai rawit, kacang panjang, dan bawang merah terjadi akibat meningkatnya permintaan saat Idul Adha, sementara pasokan masih terbatas karena fase awal musim tanam. Di sisi lain, harga telur ayam ras melonjak karena kenaikan harga pakan dan biaya produksi, sedangkan kenaikan harga emas perhiasan tak lepas dari tren global harga emas yang terus menguat.
Namun, kenaikan harga-harga tersebut sedikit teredam oleh sejumlah komoditas yang justru mengalami penurunan. Harga bawang putih, misalnya, turun 0,03 persen didorong oleh suplai impor yang lebih lancar. Sementara bensin, pisang, tarif ojek online, serta jeruk juga mengalami penurunan harga dengan andil deflasi berkisar antara 0,01 hingga 0,02 persen.
“Penurunan harga bensin terjadi karena penyesuaian harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax Series dan Dex Series yang turun mulai 1 Juni 2025 di Jawa Timur,” jelas BI Malang. Efek domino dari penurunan harga BBM turut menurunkan tarif angkutan roda dua berbasis aplikasi (ojek online) di wilayah tersebut.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan daerah terus menggalang kolaborasi melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta memperkuat strategi 4K, yang meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Langkah ini diharapkan menjaga inflasi Kota Malang tetap berada dalam kisaran target nasional sebesar 2,5 persen ±1 persen.
Data BI juga mencatat sepanjang Juni, sejumlah upaya pengendalian inflasi digencarkan, mulai dari pasar murah pada 17 Juni, sidak pasar pada 26 Juni, pemantauan rutin harga bahan pokok, hingga rapat koordinasi mingguan bersama Kementerian Dalam Negeri.
Langkah-langkah tersebut dinilai krusial agar gejolak harga pangan tidak membebani daya beli masyarakat, khususnya menjelang momen hari besar keagamaan dan libur panjang.