PT Matahari Sakti Gaet Universitas Brawijaya, Dorong Riset Akuakultur dan Cetak SDM Andal

KOTA MALANG, VOICEOFJATIM.COM – PT Matahari Sakti semakin serius membidik pengembangan industri akuakultur Tanah Air. Perusahaan pakan ternama ini resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Brawijaya (UB) pada Kamis (26/6/2025), menandai langkah strategis sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi.

Tak sekadar teken MoU, PT Matahari Sakti juga memperkenalkan produk pakan udang dan ikan terbaru, sekaligus mengumumkan pemenang lomba nasional budidaya ikan lele.

“PT Matahari Sakti sudah 37 tahun memproduksi pakan udang, ikan budidaya, hingga pakan hewan peliharaan. Distribusi kami menjangkau seluruh Indonesia, bahkan diekspor ke Filipina, Malaysia, Solomon, Korea, dan Uganda,” ujar Puspita Dewi Prijadi, Pendiri sekaligus Pemilik PT Matahari Sakti.

Puspita menegaskan industri akuakultur masih berhadapan dengan tantangan serius, terutama penyakit udang yang kerap memangkas produksi. Meski begitu, derasnya investasi asing di sektor perikanan membuat masa depan industri ini tetap menjanjikan.

“Industri dan perguruan tinggi harus terus berkolaborasi agar bisa memperkuat industri nasional, menciptakan SDM berkualitas, inovasi teknologi, pengembangan industri, serta memperkuat pendidikan dan riset,” tegas Puspita.

Hal senada disampaikan Vice Director PT Matahari Sakti, Ir. Purnomo. Ia mengakui sejak lama pihaknya menjalin kerja sama informal dengan Fakultas Perikanan UB, khususnya dalam riset budidaya udang.

“Industri nggak mungkin melakukan riset sendiri. Karena itu, kolaborasi dengan kampus seperti UB sangat penting, apalagi di sana banyak ahli. Industri dan kampus harus bersinergi membangun negeri,” kata Purnomo.

Purnomo menyebut kerja sama ini tak cuma soal riset, tapi juga mencakup pelatihan dan pendidikan untuk mencetak tenaga ahli di sektor perikanan.

“Kami juga mengundang para ahli UB untuk mendidik teknisi budidaya udang. Bahkan kami berencana riset bareng buat memetakan masalah akuakultur di Indonesia,” ujar Purnomo.

Pada kesempatan yang sama, PT Matahari Sakti menyerahkan donasi Rp50 juta untuk Dana Abadi Universitas Brawijaya.

Rektor UB, Prof. Widodo, mengapresiasi langkah ini. Ia menilai kemitraan perguruan tinggi dengan dunia industri seperti PT Matahari Sakti menjadi salah satu kunci percepatan inovasi.

“Perguruan tinggi harus jadi tempat riset bagi industri. Kami berterima kasih atas kerja sama ini, juga bantuan dana abadi,” tutur Prof. Widodo.

Dengan Dana Abadi UB yang sudah mencapai Rp50 miliar tahun lalu, Prof. Widodo optimistis target Rp77 miliar bisa tercapai pada 2025 dengan dukungan banyak pihak.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan UB, Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, menyambut positif kolaborasi ini. Ia memastikan fakultasnya siap mendukung riset dan pengembangan SDM di bidang perikanan.

“Kami ingin riset kampus bisa nyambung ke masalah nyata di lapangan. Termasuk soal pengembangan SDM di pabrik, supaya dosen juga bisa mengeksplorasi lebih jauh,” ucap Prof. Asep.

Ia berharap mahasiswa Fakultas Perikanan UB mendapat peluang magang di PT Matahari Sakti agar lebih siap masuk dunia industri.

“Ini juga bagian dari Kampus Berdampak. Sekarang kampus harus memberi dampak nyata ke industri dan masyarakat,” tutup Prof. Asep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *