Pelatihan Barista Inklusif, BPLP Brawijaya Buka Jalan Mandiri Bagi Alumni SLB

KOTA MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Tak semua perubahan dimulai dari tempat besar. Kadang, secangkir kopi bisa membuka pintu masa depan. Itulah yang coba diwujudkan oleh BPLP Brawijaya dalam ulang tahun kelimanya, lewat pelatihan barista bagi para alumni SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang.

Sebanyak 10 alumni difabel yang terdiri dari tuna rungu, tuna grahita, hingga cerebral palsy, diajak menyelami dunia kopi. Tak sekadar teori, mereka diajari langsung cara menyeduh, mengenali karakter kopi, hingga meracik minuman berbasis susu yang kini banyak digemari generasi muda. Semuanya dilakukan bersama lima pendamping yang setia mendampingi tiap langkah peserta.

“Ini bukan cuma soal kopi. Kami ingin mereka punya skill riil yang bisa dipakai untuk kerja atau membuka usaha sendiri. Dan tentu, sertifikat resmi akan kami berikan sebagai bentuk pengakuan atas kemampuan mereka,” jelas Manager Operasional BPLP Brawijaya, Munirul Ikhwan.

Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini jadi bentuk nyata komitmen inklusi sosial dari BPLP. Munirul menyebut bahwa pelatihan ini akan berkelanjutan, termasuk dengan materi kewirausahaan agar peserta bisa melihat peluang usaha dari keterampilan barista.

“Kenapa kami pilih SLB? Karena kami yakin, semua orang punya hak untuk berkembang. Selama ini, pelatihan barista jarang menjangkau teman-teman disabilitas. Padahal semangat dan kemauan mereka luar biasa,” imbuhnya.

Sementara itu, pihak sekolah menyambut antusias inisiatif ini. Guru SLB Pembina, Achmad Iskandar, menilai pelatihan ini bisa menjadi solusi nyata bagi alumni yang belum bekerja.

“Dengan keterampilan ini, mereka bisa buka usaha kecil-kecilan. Bisa dari rumah, atau disokong modal oleh orang tua. Kami juga siap bantu promosi biar usahanya bisa jalan,” ujarnya.

Iskandar menjelaskan bahwa sebagian alumni SLB sudah bekerja di perusahaan mitra seperti PT Bintang Tarikutra dan PT Google Laundry. Namun, banyak juga yang belum mendapat kesempatan. Maka dari itu, pelatihan seperti ini sangat berarti.

“Yang penting mereka punya skill dulu. Soal usaha nanti bisa berkembang sambil jalan. Ini langkah awal yang patut diapresiasi,” tutupnya.

Melalui program ini, BPLP Brawijaya tak hanya merayakan ulang tahun, tapi juga memberi makna baru soal pemberdayaan. Bahwa semua orang, tanpa kecuali, punya hak yang sama untuk tumbuh, bahkan lewat aroma kopi yang sederhana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *