Ngopi Sambil Menelusuri Bunker Kolonial di Café Gedong Ijen Malang

KOTA MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Sebuah kafe unik di tengah kota menawarkan pengalaman menyeruput kopi sembari menjelajah ruang bawah tanah peninggalan zaman Belanda. Bernama Café Gedong Ijen, tempat nongkrong ini menyuguhkan suasana antik di dalam bunker tua yang dulunya diperkirakan jadi tempat persembunyian atau ruang istirahat para pejabat kolonial.

Berada di Jalan Terusan Ijen No. 2B, Kecamatan Klojen, Kota Malang, café ini memikat pengunjung dengan atmosfer misterius yang jarang ditemukan di tempat lain. Tak heran jika sejak awal dibuka, tempat ini langsung menarik perhatian para pecinta sejarah dan penikmat kopi dari berbagai kalangan, khususnya kaum muda.

Pemilik Café Gedong Ijen, Mohamad Haris Ishaq, bercerita bahwa proses membuka kembali bunker itu bukan perkara mudah. Saat ditemukan, bangunan bawah tanah ini nyaris terkubur oleh tanah yang mengeras menempel pada dinding-dindingnya.

“Tanahnya tidak bisa langsung dibersihkan, harus disikat satu per satu. Kami keluarkan sekitar lima truk tanah dari dalam bunker,” ungkap Haris saat ditemui di lokasi.

Tantangan tak berhenti di situ. Struktur bunker yang sudah berusia puluhan tahun membuat dindingnya sangat lembap. Proses pengecatan bahkan gagal karena cat tak kunjung mengering selama berhari-hari. Untuk menyiasatinya, Haris menambahkan beberapa kipas agar sirkulasi udara di dalam ruangan tetap lancar.

Kini, bunker tersebut disulap menjadi ruang utama café yang terdiri dari empat bilik kecil. Dulunya, ruangan-ruangan itu diduga digunakan sebagai ruang evakuasi. Kini, setiap ruangan diatur agar nyaman untuk duduk santai, meskipun kapasitasnya terbatas maksimal hanya 20 pengunjung dalam satu waktu. Akses menuju ruang bawah tanah ini juga cukup unik karena hanya bisa dilalui melalui lorong setinggi 1,6 meter.

Menariknya, konsep sejarah bukan hanya tampak dari bangunan. Para pegawai pun dibekali pengetahuan mengenai latar belakang bunker agar bisa berbagi cerita dengan para tamu. Tak hanya itu, menu yang ditawarkan juga dibuat selaras dengan nuansa sejarah. Salah satu yang paling banyak dipesan adalah “Nasi Bunker,” sajian khas yang jadi ciri khas tempat ini.

Café Gedong Ijen buka setiap hari. Pada hari biasa, café ini melayani pengunjung mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, mereka mulai buka lebih pagi pukul 07.00 dan tetap melayani hingga tengah malam.

Dengan nuansa sejarah yang kuat dan pengalaman minum kopi yang tidak biasa, Café Gedong Ijen menjadi alternatif hangout yang cocok buat siapa pun yang ingin rehat dari hiruk pikuk kota dan sejenak tenggelam dalam kisah masa lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *