MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Proyek kerja sama pendidikan global kini resmi mendarat di Kabupaten Malang. King’s College London (KCL), salah satu universitas top dunia, membuka program pascasarjana di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Inisiatif besar ini diyakini akan mendorong percepatan penguatan sumber daya manusia, terutama dalam bidang ekonomi digital dan teknologi masa depan.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, menyebut bahwa kehadiran KCL di Malang bukan ide baru. Ia mengatakan, gagasan ini telah dirintis sejak tiga tahun lalu dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Terima kasih kepada Duta Besar Inggris dan juga kepada Pak David Santoso, CEO KEK Singhasari, yang telah mengawal proses ini dengan komitmen luar biasa. Ini adalah bagian dari strategi kita untuk memperkuat kapasitas intelektual generasi muda, tidak hanya di Jatim, tapi juga di seluruh Indonesia,” ujar Fauzan saat peresmian berlangsung.
Menurut Fauzan, program internasional seperti ini sangat penting untuk menyiapkan SDM unggul menuju era Indonesia Emas 2045. Kementeriannya, lanjut dia, memberikan dukungan penuh terhadap hadirnya King’s College London di KEK Singhasari.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut hadir dalam acara peresmian, menegaskan bahwa kepercayaan KCL kepada Jatim bukanlah sesuatu yang datang secara instan.
“Proses ini panjang. Dan hari ini kita melihat hasilnya. Mereka percaya pada Jatim dan memilih KEK Singhasari sebagai basis pembelajaran hybrid mereka. Ini bukan hal yang mudah,” ujar Khofifah.
Khofifah menilai kehadiran KCL sebagai langkah konkret untuk mempercepat peningkatan kualitas SDM nasional. Menurutnya, alih-alih menunggu perguruan tinggi dalam negeri masuk ke jajaran 100 besar dunia, kolaborasi dengan kampus peringkat 40 dunia ini merupakan cara cepat untuk “mencangkok” kualitas pendidikan global.
“Kalau tidak lewat cara ini, saya sulit membayangkan kapan kita akan menyamai capaian akademik global. Ini strategi lompatan,” ujarnya.
Khofifah juga menyebutkan bahwa saat ini kontribusi sektor industri manufaktur di Jatim sudah mencapai 35 persen terhadap PDRB, lebih tinggi dari target nasional 2045 sebesar 30 persen. Karena itu, program Master Degree dari KCL yang berfokus pada ekonomi digital dan masa depan digital dianggap sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
“Kami berharap dukungan dari Kementerian Keuangan melalui skema beasiswa LPDP, karena seluruh proses rekrutmen akan dilakukan langsung oleh King’s College London,” tambah Khofifah.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menilai kolaborasi ini merupakan wujud nyata dari kemitraan strategis antara Indonesia dan Inggris, khususnya dalam bidang pendidikan.
“Pendidikan menjadi agenda penting saat Presiden Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri kami tahun lalu di London. Proyek ini menjadi bukti dari komitmen kami dalam mendukung pembangunan SDM Indonesia,” kata Jermey.
Ia berharap KEK Singhasari bisa menjadi pusat pengembangan digital yang memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem global. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kemitraan yang lebih luas antara kedua negara.
“Program pascasarjana yang ditawarkan di sini, khususnya yang berfokus pada ekonomi digital dan masa depan digital, sangat kami harapkan bisa menjadi motor penggerak perubahan. Kami ingin hubungan Indonesia dan Inggris semakin erat demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Kehadiran King’s College London di Malang tidak hanya menjadi prestasi lokal, tetapi juga simbol dari kesiapan Jawa Timur menyambut masa depan pendidikan dan ekonomi digital di kancah global.