MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Fakta mengejutkan datang dari dunia olahraga Kabupaten Malang. Seorang atlet binaraga yang tengah menjalani pemusatan latihan jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025, diketahui sampai mengonsumsi ayam tiren demi mencukupi asupan protein.
Kondisi ini bukan tanpa alasan. Hingga awal Mei 2025, dana pemusatan latihan (Puslatkab) yang seharusnya menunjang kebutuhan atlet, termasuk gizi dan pelatihan, belum juga tersalurkan sepenuhnya. Situasi ini memicu perhatian dan reaksi keras dari publik, terutama pecinta olahraga di Jawa Timur.
Menanggapi polemik ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, M Hidayat, akhirnya angkat suara. Ia menyebut, sebenarnya dana untuk pemusatan latihan sudah dicairkan sejak Senin (5/5/2025), dengan total anggaran awal sekitar Rp3 miliar untuk membiayai 900 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial.
“Dana memang sudah cair sejak Senin, tetapi prosesnya tidak bisa langsung selesai dalam satu hari karena ada sejumlah rekening yang belum aktif. Jadi pencairan tetap harus menunggu aktivasi rekening oleh cabang olahraga masing-masing,” jelas M Hidayat saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025).
Ia menambahkan, total anggaran Porprov 2025 yang dikelola oleh pihaknya mencapai Rp19 miliar, termasuk untuk perbaikan venue dan kebutuhan operasional lainnya. Namun untuk atlet, pencairan langsung dilakukan ke rekening masing-masing melalui Bank Jatim.
“Termasuk atlet binaraga, sekarang dananya sudah masuk. Rekeningnya yang semula bermasalah, sudah aktif kembali,” tegas Hidayat.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua I KONI Kabupaten Malang, Hartono. Ia mengakui ada keterlambatan pencairan dana karena harus melalui proses administrasi yang ketat.
“Sistemnya sekarang by name, jadi tiap atlet harus tervalidasi satu per satu. Ini butuh waktu, apalagi masih ada beberapa atlet yang belum lengkap dokumennya seperti KTP dan nomor rekening,” ujarnya.
Hartono menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam keterlambatan ini. Bahkan, ia menyebut pihak KONI dan Dispora terus berkoordinasi agar dana bisa tersalurkan lebih cepat.
“Alhamdulillah, sekarang semua sudah beres. Termasuk tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) juga sudah turun tangan,” ungkapnya.
Atas keterlambatan ini, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Sekda juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada para atlet. Hartono menekankan bahwa proses pencairan memang harus melalui mekanisme resmi yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dispora.
Diketahui, Porprov Jatim ke-9 akan digelar pada 2025 mendatang dan menjadi ajang bergengsi yang diikuti ribuan atlet dari berbagai daerah. Persiapan matang, termasuk kecukupan gizi atlet, menjadi kunci untuk meraih prestasi. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran agar perencanaan anggaran di masa depan bisa lebih responsif terhadap kebutuhan lapangan.