VOJ – Menjelang Idulfitri 2025, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu. Sebagai langkah antisipasi, BI Malang telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 4,1 triliun, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,7 triliun.
Kepala KPw BI Malang, Febrina, mengatakan bahwa hingga pekan kedua Ramadan 2025, belum ditemukan kasus peredaran uang palsu di wilayahnya. Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk melakukan penukaran uang di tempat resmi guna menghindari risiko menerima uang palsu.
“Belum ada temuan uang palsu di minggu kedua Ramadan ini. Kalau kemarin sekitar 1.000 lembar, itu sampai periode Februari 2025,” ujar Febrina, Selasa (11/03/25).
Febrina menjelaskan bahwa tren peredaran uang palsu selama Ramadan cenderung fluktuatif setiap tahunnya. Oleh karena itu, BI terus mengedukasi masyarakat agar mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan metode 3D: dilihat, diraba, dan diterawang.
Jika menemukan uang yang diduga palsu, masyarakat diminta segera melapor ke pihak berwenang dan tidak mengedarkannya kembali. BI juga menegaskan bahwa uang palsu yang ditemukan akan diproses lebih lanjut dan diserahkan ke kepolisian sebagai barang bukti.
Untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan uang pecahan baru, BI Malang menyediakan layanan penukaran di outlet resmi perbankan serta melalui aplikasi Pintar BI. Tahun ini, BI telah menetapkan empat periode penukaran, termasuk program penukaran terpadu yang akan digelar di kantor BI Malang pada hari Sabtu mendatang.