KOTA BATU, VOICEOFJATIM.COM – Jalur ekstrem dan pemandangan alam yang bikin takjub jadi suguhan utama event trail run bertajuk Arunika 10K yang digelar di kawasan Chatten Café Bumiaji, Kota Batu, pada Minggu (11/5/2025). Meski baru pertama kali diadakan, gelaran ini langsung menarik perhatian para pelari lintas alam karena rutenya yang curam dan penuh tantangan.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Chatten Café, komunitas Dare To Try Lack (DT2L), dan sejumlah sponsor seperti Utero, Cleo, serta Epoch Stream. Event ini jadi momentum penting bagi Chatten Café untuk memperkenalkan diri bukan hanya sebagai tempat nongkrong, tapi juga sebagai pusat kegiatan outdoor.
“Lewat Arunika 10K, kami ingin menghadirkan nuansa baru dalam dunia trail run. Tidak sekadar berlari, tapi merasakan keindahan alam Kota Batu sambil menaklukkan medan yang tidak biasa,” ungkap salah satu owner Chatten Café, Dadik Chang.
Total jarak yang ditempuh peserta mencapai 10,17 kilometer, dengan lintasan yang mengombinasikan jalan tanah liat, bebatuan, serta tanjakan tajam. Rute dimulai dari halaman Chatten Café, lalu menjelajah hingga ke kawasan Sumbercinde, Cengkoang, dan Rekesan, sebelum kembali ke titik awal. Jalur ini dirancang agar memberikan sensasi berbeda dibandingkan lomba lari biasa di perkotaan.
“Elevasi rutenya bisa tembus 400 meter. Mayoritas medannya tanah merah dan bebatuan yang licin. Tapi justru di situlah serunya. Ini cocok buat pelari yang ingin uji nyali dan stamina,” jelas Inggar Dwi Prayogi, Head of Creative Chatten Café.
Salah satu peserta asal Pakis, Raka, sukses mencuri perhatian karena menjadi pelari tercepat di event ini. Ia berhasil menyelesaikan rute dalam waktu 58 menit. Bagi Raka, pengalaman ini begitu berkesan karena atmosfernya tidak seperti event trail run biasanya.
“Biasanya lari di hutan atau gunung, tapi ini beda. Sepanjang rute kita disuguhi kebun jeruk dan pemandangan yang adem banget. Keren sih, apalagi ini pertama kalinya aku lari dari kafe,” ucap Raka.
Apresiasi juga datang dari Hamid, pelari lain yang butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk menyelesaikan rute. Meski ngos-ngosan, ia mengaku puas dan berharap event seperti ini jadi agenda tahunan.
“Berat, tapi seru. Rasa capeknya terbayar sama view dan atmosfernya. Harapanku event ini makin besar dan rutin digelar tiap tahun,” kata Hamid.
Menanggapi antusias peserta, Dadik Chang berkomitmen akan terus mengembangkan konsep Arunika sebagai wadah olahraga dan gaya hidup sehat. Rencana ke depan, akan ada tambahan kategori seperti Arunika Dance dan Fashion Show, sebagai bentuk diversifikasi event di Chatten Café.
“Ini baru permulaan. Kami ingin Chatten Café dikenal bukan cuma karena kopinya, tapi juga karena semangat komunitas dan event-event outdoornya. Kami terbuka banget buat kolaborasi dengan siapa pun,” ajaknya.