Deflasi Kota Malang Berlanjut, Diskon Tarif Listrik Jadi Faktor Utama

VOJ – Tekanan inflasi di Kota Malang pada Januari 2025 masih terkendali, berkat sinergi solid Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas harga. Sejumlah langkah dilakukan untuk mengontrol inflasi, seperti sidak pasar untuk memantau harga dan stok bahan pokok menjelang Ramadan pada 26-28 Februari 2025, operasi pasar murah di Kantor Pos Malang pada 24-28 Februari 2025, serta pemantauan ketersediaan LPG 3 kg dan bahan pangan sepanjang bulan Februari. Selain itu, TPID juga rutin berkoordinasi dengan Kemendagri dalam rapat mingguan pengendalian inflasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,69% (mtm), lebih dalam dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 0,60% (mtm). Secara tahunan, Kota Malang mencatat deflasi sebesar 0,22% (yoy).

Deflasi bulan Februari terutama dipicu oleh penurunan harga di kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya dengan kontribusi -0,70% (mtm). Faktor utama yang mendorong deflasi ini adalah turunnya tarif listrik, seiring dengan masih berlakunya diskon 50% bagi pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA sejak Januari 2025. Selain itu, harga bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan kacang panjang juga turun akibat pasokan melimpah dari panen hortikultura sejak akhir Januari.

Namun, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga beberapa komoditas seperti emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, bensin, beras, dan wortel. Kenaikan LPG 3 kg mengacu pada SK Gubernur Jawa Timur 2025, sementara harga BBM non-subsidi juga naik sejak 1 Januari 2025. Harga beras mengalami lonjakan karena pasokan beras SPHP di pasar mulai berkurang.

Untuk menjaga inflasi tetap dalam sasaran 2,5 ± 1% (yoy), sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan Bank Indonesia akan diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta program 4K, yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *