VOJ – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, memastikan stok LPG 3 kilogram dalam kondisi aman menjelang Ramadan. Namun, pengawasan akan terus diperketat untuk memastikan distribusinya tepat sasaran.
“Dinamika tahun ini cukup tinggi, banyak faktor yang mempengaruhi. Maka dari itu, kami bersama Komisi B dan pihak terkait akan terus memantau distribusinya,” ujar Amithya.
Sempat terjadi kelangkaan LPG 3 kg di beberapa pangkalan pada awal tahun. Untuk mengatasi hal ini, pengawasan lebih ketat akan dilakukan. DPRD akan turun langsung ke lapangan dan segera menindaklanjuti laporan jika ada pangkalan yang kehabisan stok atau terjadi penyimpangan distribusi.
Di beberapa daerah, sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur penggunaan LPG 3 kg agar lebih tepat sasaran. Amithya mengatakan bahwa pihaknya akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi.
“Hasil dari fenomena kelangkaan beberapa waktu lalu akan menjadi pertimbangan kami, apakah Kota Malang juga perlu memiliki regulasi serupa,” tambahnya.
Saat ini, kuota LPG 3 kg di Kota Malang tercatat sekitar 34.000 metrik ton pada 2024. Namun, realisasi penggunaan mencapai sekitar 35.000 metrik ton. Dengan adanya peningkatan konsumsi sekitar 4% selama Ramadan, potensi defisit tetap ada.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kota, Pak Wali Kota, dan jajaran terkait untuk memastikan adanya tambahan kuota. Meski begitu, distribusinya tetap harus diawasi secara ketat,” jelasnya.
Salah satu tantangan dalam distribusi LPG 3 kg adalah penggunaannya oleh pelaku UMKM. Beberapa usaha kecil seperti laundry bisa menghabiskan hingga 30 tabung sebulan, setara dengan konsumsi delapan kepala keluarga.
“Harus ada pemetaan ulang. Beberapa UMKM memang masih skala mikro, tapi ada juga yang lebih besar. Ini perlu dikaji agar distribusi subsidi tetap adil,” tutupnya.
DPRD Kota Malang berkomitmen untuk terus memantau distribusi LPG 3 kg agar tepat sasaran dan mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan.