KOTA MALANG, VOICEOFJATIM.COM – Nadya Adelia tak hanya sibuk menimba ilmu manajemen di STIE Malangkuçeçwara, tapi juga berhasil mencuri perhatian lewat prestasinya di arena olahraga. Mahasiswi asal Kota Malang ini sukses meraih medali emas dalam cabang lompat jauh di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Timur 2025 yang digelar awal Juni lalu di Surabaya.
Perjalanan Nadya di dunia atletik bukan sekadar iseng. Sejak duduk di bangku SMPN 18 Kota Malang, ia sudah menekuni kelas olahraga dan aktif di cabang atletik. Awalnya ia menggeluti nomor lari 100 meter dan 800 meter. Namun, dalam dua tahun terakhir, fokusnya bergeser ke lompat jauh.
“Sudah dua tahun saya serius di lompat jauh. Alhamdulillah akhirnya bisa dapat emas di POMPROV Jatim 2025,” kata Nadya saat diwawancarai.
Di kompetisi yang berlangsung di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu, Nadya mencatatkan lompatan terbaik sejauh 5,05 meter, mengungguli pesaing dari PGRI Jombang di posisi kedua dan atlet dari Universitas Brawijaya yang finis di posisi ketiga.
Nadya bercerita, ia melakukan total enam kali lompatan sebelum hasil akhir diumumkan. Dari percobaan pertama hingga keenam, ia mencatatkan jarak lompatan berturut-turut: 4,88 meter, 4,90 meter, 4,93 meter, 4,78 meter, 5,05 meter, dan terakhir 4,99 meter.
“Setelah tiga lompatan pertama, baru dilakukan perangkingan. Karena saya catatkan lompatan terjauh, saya dapat giliran melompat terakhir di putaran final,” ujar Nadya menjelaskan proses teknis yang dijalaninya.
Meski ini adalah debut sekaligus kesempatan terakhirnya di POMPROV—karena keterbatasan usia peserta—Nadya tak ingin berhenti sampai di sini. Ia kini bersiap untuk berlaga di ajang nasional, yakni Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) yang dijadwalkan berlangsung antara Juli hingga Agustus 2025.
Keberhasilannya ini juga tidak lepas dari dukungan kampus. Nadya mengaku sejak awal sudah berkonsultasi dengan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STIE Malangkuçeçwara, Kadarusman, yang memberikan lampu hijau serta mendukung penuh keikutsertaannya.
“Selama di Surabaya, saya juga didampingi langsung oleh tim dari kampus. Meski saya kuliah di bidang ekonomi, kampus tetap memberikan ruang untuk saya berkembang di bidang olahraga,” jelas Nadya.
Pencapaian Nadya menjadi bukti bahwa dunia akademik dan prestasi non-akademik bisa berjalan beriringan. Ia berharap, langkahnya bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk tetap mengejar passion, apa pun latar belakang pendidikannya.